Rasanya, aku telah kongsikan cerita berikut dengan beberapa teman.
Saat paling ......(serius, aku tak tahu apa perkataan yang paling sesuai...'syahdu', 'takjub', 'gembira', 'sedih' semua tak dapat secara tepat menggambarkan perasaan aku) yang aku rasa sepanjang berada di wad bersalin adalah ketika melihat si ayah mengazankan si anak yang baru lahir.
Terpancar wajah kasih sayang dan pengharapan dari muka si ayah. (let me tell you, ia adalah satu ekspressi muka yang jarang-jarang dapat anda perhatikan daripada raut wajah makhluk-makhluk kaum adam)
Dalam suasana hiruk-pikuk dan hingar-bingar dewan bersalin (oleh bunyi mesin-mesin dan suara-suara sumbang midwife nurse(hehe) ) sayup-sayup kedengaran suara azan si ayah, kadangkala disambut oleh tangisan halus si anak.
Di saat itu...
runtuh segala emosi yang berkecamuk dalam diri.
runtuh segala ego yang beraja di hati.
hilang segala penat lelah yang menghambat diri
insaflah manusia akan kekerdilan diri sendiri;
bahawa ketika di saat si ibu sebentar tadi bersabung nyawa melahirkan si anak,
di saat seakan-akan peritnya kesakitan seperti menanggung sakaratul maut,
di saat seakan-akan semuanya seperti hopeless
tertanya-tanya kita "kepada siapa kita menggantung harapan?"
...........................
selamat menjalani perperiksaan buat sahabat-sahabat sekelian.
ma'a taufiq wannajah fil imtihan
Saat paling ......(serius, aku tak tahu apa perkataan yang paling sesuai...'syahdu', 'takjub', 'gembira', 'sedih' semua tak dapat secara tepat menggambarkan perasaan aku) yang aku rasa sepanjang berada di wad bersalin adalah ketika melihat si ayah mengazankan si anak yang baru lahir.
Terpancar wajah kasih sayang dan pengharapan dari muka si ayah. (let me tell you, ia adalah satu ekspressi muka yang jarang-jarang dapat anda perhatikan daripada raut wajah makhluk-makhluk kaum adam)
Dalam suasana hiruk-pikuk dan hingar-bingar dewan bersalin (oleh bunyi mesin-mesin dan suara-suara sumbang midwife nurse(hehe) ) sayup-sayup kedengaran suara azan si ayah, kadangkala disambut oleh tangisan halus si anak.
Di saat itu...
runtuh segala emosi yang berkecamuk dalam diri.
runtuh segala ego yang beraja di hati.
hilang segala penat lelah yang menghambat diri
insaflah manusia akan kekerdilan diri sendiri;
bahawa ketika di saat si ibu sebentar tadi bersabung nyawa melahirkan si anak,
di saat seakan-akan peritnya kesakitan seperti menanggung sakaratul maut,
di saat seakan-akan semuanya seperti hopeless
tertanya-tanya kita "kepada siapa kita menggantung harapan?"
...........................
selamat menjalani perperiksaan buat sahabat-sahabat sekelian.
ma'a taufiq wannajah fil imtihan
3 comments:
salam...
senpai,thanks share cerita=)
i.Allah kita masing2 akan ada cerita seperti mereka nanti.huhu
all the best for you
all the best for me too.mintak doa.nak exam ni
12:87
Awwwwwwww. What a beautiful story! Thnx Fitri. Ni yang aku tak sabar2 nak kahwin ni. Ish.
to anamunawwarah:
salaam, all the best to you! =)
to nada:
=) terima kasih nada. Kenduri jangan lupa jemput pulak!
Post a Comment